Jumat, 28 November 2014

"Ketika Ali masuk Sekolah"

Nak,  waktu berlalu begitu cepat. Sudah sepekan kau merengek kepadaku, bahwa kini kau ingin sekolah! Sebuah permintaan yang begitu wajar untuk usiamu kini. Aku saja yang kadang memang terlalu sibuk sendiri, sehingga melupakan bahwa  dirimu bukan lagi seorang bayi kecil yang kebutuhannya hanya susu, popok, dan mainan.


Kini dirimu mulai tumbuh menjadi anak-anak, membutuhkan sebuah taman yang lebih besar, teman-teman baru, bukan hanya bergaul dengan dunia bunda atau nenek. Kau membutuhkan ruang dimana dirimu dapat bersosialisasi untuk mulai mengenal dunia luar rumah.


Bagi kami, sekolah bukan tempat utama untuk belajar. Kalau cuman ingin agar biasa membaca, menulis, berhitung atau mengaji, aku rasa bunda dan nenekmu sangat layak untuk mengajarimu. Karena bundamu, sejak belia sudah terbiasa mengajari anak-anak. Ketika masih smp dirinya sudah mengajar anak-anak SD dikampungnya untuk membaca dan mengaji, bahkan ketika  kuliah dirinya sangat terkenal sebagai tentor bimbingan belajar yang paling sabar.

Sekolah bagiku dan bundamu adalah sarana bersosialisasi dan belajar mengenal kehidupan diluar. Bagi diriku yang sampai saat ini masih sekolah, pendidikan di dalam kelas hanyalah memberikan kita peta petunjuk arah, namun pelajaran sebenarnya adalah ketika kita menapaki jejak demi jejak jalur kehidupan kita yang lalui.


Kembali ke persoalan mengapa kau ingin sekolah? sejak awal aku paham dari mana keinginan itu muncul, apalagi kalau bukan  karena dua bocah malaysia yang setiap hari kau tonton kehidupannya yakni dua saudara kembar si ipin dan si upin. Dari matamu aku bisa membaca ketika kau membayangkan, betapa bahagia ipin dan upin punya sahabat bermain seperti ehsan, jarjit, fizi, mei-mei,ataupun mail  serta teman-temanya yang lain.

Aku bisa merasakan bagaimana harapanmu untuk bisa masuk sekolah seperti Taman Kanak-kanak Tadika Mesra tempat ipin dan upin sekolah, karena itulah ketika hari ini kau minta sekolah aku langsung berkata pada ibumu sudah waktunya putraku masuk sekolah.!

Dan hari ini, 28 november kau akhirnya resmi menjadi anak sekolah TK. Selamat menemukan teman-teman baru nak, selamat mengenal kehidupan di luar rumah!

Senin, 18 Agustus 2014

Surat Sembilan Belas :Agustus, kisahku dan ibumu

Tahukah kau nak, mengapa aku dan ibumu begitu senang jika bulan Agustus tiba ?

Karena agustus adalah bulan pernikahan kami. Bulan dimana aku berani mengambil salah satu keputusan besar dalam hidupku menjadi seorang suami, dan ibumu memutuskan bersedia mendampingi seorang lelaki sepertiku.

Kenanglah nak, agustus  selalu hadir dengan  cerita-cerita besar tentang kehidupan keluarga kita.Karena setiap bulan kemerdekaan datang, aku dan ibumu senantiasa dihadiahi kejutan-kejutan kehidupan serta keputusan-keputusan besar yang mesti segera diambil.

Seperti tahun ini, dimana ibumu akhirnya menuntaskan sekolah magisternya. Aku sangat bahagia nak. Mungkin bagi orang lain ini hal biasa. Tapi bagi keluarga kecil kita, ini hal luar biasa, karena ayah dan ibumu ini bukanlah siapa-siapa nak, hanya bermodal ketabahan dan kasih sayang Allah kami bisa melawati hari demi hari.


Ketahuilah Ali-ku, setiap agustus hampir tiba energi kami seolah bertambah jutaan kali lipat.
Kami berdua akan saling bergegas mulai membuka catatan bengkalai yang belum usai lantas berusaha menuntaskannya. Seperti hari ini, ibumu akhirnya bisa menyelesaikan pendidikanya setelah dua tahun lebih berjuang melewati segala beban yang dihadapinya.

Akukagum pada ibumu nak, karena dirinya selalu punya daya juang yang luar biasa. Bayangkan setiap hari mesti menyelesaikan pekerjaan rumah yang tak gampang,mengurusi dirimu, kuliah, mengajar, dan tetap bisa eksis menjadi pengurus organisasi perempuan sebuah partai. Luar biasa bukan ?

Nak, sepertinya agustus ini juga akan menjadi momentum besar bagi diriku. Sepanjang jalan menuju kampus saat hendak mengajar, aku terbayang sesuatu. Aku gelisah,  ada bengkalai yang sepertinya harus pula aku putuskan pada siklus lima tahunan di bulan agustus kali ini. 

Ya, kata kawanku hidup ini adalah perjalanan lima tahunan. Karena fase hidup banyak diputuskan setelah lima tahun,  dan kini sepertinya sudah waktunya aku mengambil keputusan besar itu di bulan agustus kali ini...