Rabu, 08 Desember 2010

Surat pertama...

Surat Kepada Ali atau Mungkin Fatimah yang semoga sudah berada ditubuh bundanya.
03 Mei 2010 jam 20:11

Kemarin malam burung merpati besi mengantar aku pulang ke makassar. Ada rindu yang tertahan setelah 20 hari tak berjumpa dengan wanita yang empat tahun lebih menjadi pacarku dan genap 8 bulan menjadi istriku. Setalah mendarat aku hanya mengirimkan pesan singkat lewat HP,saya sudah tiba dimakassar.Itu sudah cukup mengobati ketakutanya semenjak saya berada di bandara palu tentang Cuca yang tak bersahabat di makassar.

Tepat didepan pagar rumah kontrakan kami, aku melihat senyum riangnya, senyum yang sama saat aku pertama kali berjumpa di bawah rindangan pohon disamping gendung Baruga Patterani Unhas. Ah, senyum itulah yang membuatku yakin, gadis ini kelak akan menjadi pendamping hidupku dan akan menjadi ibu dari anak-anaku kelak.

Ada yang berubah dari diri pemilik senyum itu, tubuhnya nampak semakin gempal. Aku hanya tertawa sembari berbisik ditelinganya apakah Ali atau Fatimah telah menyatu bersama bundanya? Ia hanya tersenyum sambil berkata lirih ; sepertinya!
Ini sebuah kebahagian bagiku setelah delapan bulan dijejal berbagai pertanyaan yang sama, mirib dengan pertanyaan sebuah iklan KB, Kapan punya Anak ? akhirnya Tuhan mungkin mendengarkan doa kami.

Sebagai buah dari doa aku berniat mengirimkan surat ini kepada Ali atau Fatimah yang semoga sudah bersatu dengan bundanya;

Kepadamu Ali atau Fatimah...

Sengaja aku mulai menuliskan surat ini kepadamu agar kau tahu kami sangat berharap akan kehadiranmu. Setelah delapan bulan membina rumah tangga, kami mungkin belum mempersiapkan apa-apa bagi dirimu. Tapi sebagi ayah,dengan kedua tangan dan kaki ini aku siap membahagiakanmu.Demikian pula ibumu, dia adalah sosok pekerja keras yang tak pernah lelah untuk bejuang bagi dirinya dan orang-orang yang dicintainya.

Ali atau fatimah, ketahuilah ibumu adalah wanita tercantik yang pernah aku kenal. Perempuan tegar yang keras akan keyakinannya, sekaligus begitu lembut dengan cintanya. Kini Ia sangat berharap kau telah bersatu didalam tubuhnya.

Ali atau Fatimah, kau tau kami punya banyak harapan untukmu dan keluarga kita kelak ketika kau lahir maka izinkanlah aku menuliskannya hanya untuk sekedar kau jadikan pelajaran walau mungkin tidak lagi sesuai dengan zamanmu kelak.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar