Rabu, 08 Desember 2010

surat tujuh belas...'arti ibu'

Nak, aku mulai mengerti arti ibu dari proses kehamilan dirimu. Nak aku belajar banyak darimu, dari setiap gerakan yang kau lakukan saat bersama ibumu membuatku semakin tau tentang arti cinta ibu bagi anaknya. Setiap sentuhan ibu adalah bahasa cinta, kata-katanya bagimu adalah deretan doa dan kerinduan.

Nak,sudah hampir delapan tahun aku tak pernah lagi bertemu dengan ibuku.kadang aku merindukanya, ingin rasanya menyentuh lagi wajahnya yang bulat mirip wajah ibumu.Mengecup keningnya sampil bercerita tentang apa yang aku lakukan hari ini.

Ali anakku, ketahuilah ibuku sama dengan ibumu, mereka adalah wanita yang lembut tutur katanya, mandiri dan selalu bersedia membagi beban bersama. Nak, ketahuilah ibuku dan ibumu tidak pernah berjumpa.Ibuku tak sempat duduk dipelaminan saat aku menikahi ibumu,Ia juga tak sempat melamarkan Ibumu untukku, dan aku tak sempat menunjukan inilah menantunya yang merupakan jawaban dari doanya saat aku beranjak remaja "semoga anak lelaki kecilku ini mendapatkan wanita soleha untuk mendapingi hidupnya'"!

Ali kelak ketika kau mulai dewasa ingin rasanya aku menceritakan tentang Ibuku padamu. Tentang betapa sayangnya dia padaku, tentang air matanya yang selalu basah ketika anak lelaki kecilnya membuat ulah. Nak, delapan tahun lalu ketika Universitas tempatku kuliah mengirimkan surat bebas tes bagiku , saat itu kuburan ibuku belum lagi kering. Baru tiga hari aku melepasnya pergi menyusul ayahku.Aku tak sempat mencium tanganya, merasakan belaian lembut dikepalaku yang senantiasa menjadi obat terbaik bagi jiwaku, sembari berpamitan untuk berangkat kuliah dengan memohon doa darinya.

Nak, ketahuilah terkadang aku begitu iri melihat teman-temanku ketika kuliah dulu, saat mereka mendapatkan telpon dari ibu mereka dikampung yang ingin tau kabar anaknya.Aku menahan air mata ketika kawan-kawanku membuka kardus kiriman mereka yang berisi kue kering atau lauk pauk yang dimasak oleh tangan ibu mereka. atau pernah pula aku tak mampu menahan air mataku ketika saat ramah tamah fakultasku, ketika namaku didengungkan disebuah hotel mewah sebagai lulusan terbaik, semua mata menoleh padaku dan bertanya mana orang tuanya? mana mamanya ? mana keluarganya ? dan kakaku lewat sebuah sms hanya berkata ;katakan pada mereka kau adalah putra kehidupan yang dipilih untuk menyelesaikan kehidupan sendiri! Aku menoleh pada ibumu yang saat itu menjadi satu-satunya pendampingku, wakil dari keluarga hatiku.Dengan tersenyum ia berkata "kak, tunjukan pada mereka bahwa kau adalah anak terbaik yang mampu membanggakan orang tuanya sekalipun keduanya telah tiada"!Air mataku tumpah saat menuju podium,kata-kata ibumu bagai oase bagiku yang membuatku yakin wanita inilah yang akan kupilih menjadi ibumu!

buat para ibu terima kasih telah bersedia menderita bagi kami....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar